Berikut adalah contoh latar belakang masalah untuk judul "Kurikulum Sekolah 2025: Integrasi Kebijakan Jalan Kaki ke Sekolah di Jawa Barat":
Latar Belakang Masalah
Pendidikan abad ke-21 tidak hanya
menekankan pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter,
kesehatan fisik, dan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam konteks tersebut,
pemerintah Indonesia melalui Kurikulum Sekolah 2025 berupaya untuk menghadirkan
pendidikan yang lebih holistik dan kontekstual. Salah satu terobosan yang mulai
diintegrasikan dalam kurikulum adalah kebijakan mendorong siswa untuk berjalan
kaki ke sekolah, terutama di wilayah-wilayah seperti Provinsi Jawa Barat yang
memiliki tantangan urbanisasi dan kepadatan lalu lintas.
Jalan kaki ke sekolah bukan hanya
aktivitas fisik biasa, melainkan bagian dari pendidikan karakter, pembentukan
disiplin, serta promosi gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Di sisi lain,
implementasi kebijakan ini menuntut kesiapan infrastruktur pendukung, jaminan
keamanan siswa, serta dukungan dari orang tua dan masyarakat. Oleh karena itu,
integrasi kebijakan ini dalam Kurikulum 2025 memerlukan kajian yang
komprehensif, baik dari sisi perumusan kebijakan, kesiapan sekolah, maupun
dampaknya terhadap siswa.
Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah
yang menarik untuk diteliti karena keberagaman geografis, kondisi sosial
ekonomi masyarakat, dan dinamika pendidikan yang kompleks. Dengan demikian,
penelitian ini berfokus pada bagaimana kebijakan jalan kaki ke sekolah
diintegrasikan ke dalam Kurikulum 2025 di Jawa Barat, serta tantangan dan
peluang yang menyertainya sebagai bagian dari inovasi pendidikan nasional.
latar belakang masalah sebelumnya,
mencakup rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat
penelitian:
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimana bentuk integrasi kebijakan
jalan kaki ke sekolah dalam Kurikulum Sekolah 2025 di Provinsi Jawa Barat?
- Apa saja tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan kebijakan jalan kaki ke sekolah di tingkat sekolah dasar dan
menengah di Jawa Barat?
- Bagaimana respon siswa, orang tua, dan
tenaga pendidik terhadap kebijakan tersebut?
- Apa dampak dari penerapan kebijakan jalan
kaki terhadap perilaku, kesehatan, dan karakter siswa?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
- Menganalisis bentuk dan mekanisme
integrasi kebijakan jalan kaki ke sekolah dalam Kurikulum 2025 di Jawa
Barat.
- Mengidentifikasi tantangan dan hambatan
dalam implementasi kebijakan di lingkungan sekolah.
- Mengetahui persepsi dan partisipasi
siswa, orang tua, serta tenaga pendidik terhadap kebijakan tersebut.
- Menilai dampak kebijakan terhadap aspek
fisik, psikis, sosial, dan karakter siswa.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat
Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya kajian akademik tentang integrasi kebijakan publik dalam kurikulum
pendidikan nasional, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan karakter dan
mobilitas berkelanjutan.
b. Manfaat Praktis
- Bagi pembuat kebijakan: sebagai bahan
evaluasi dan perumusan kebijakan pendidikan berbasis lingkungan dan
kesehatan.
- Bagi sekolah: sebagai acuan dalam
mengintegrasikan aktivitas jalan kaki ke dalam kegiatan belajar-mengajar
secara sistematis.
- Bagi masyarakat dan orang tua: meningkatkan
kesadaran akan pentingnya partisipasi dalam mendukung kebijakan pendidikan
yang berorientasi pada kesehatan dan keberlanjutan.
Berikut
lanjutan untuk bagian Kerangka Teori dan
Metodologi Penelitian dari judul "Kurikulum Sekolah 2025: Integrasi Kebijakan Jalan Kaki ke
Sekolah di Jawa Barat":
Kerangka Teori
Penelitian ini didasarkan pada beberapa
landasan teori yang relevan, yaitu:
1. Teori Kurikulum
(Tyler, 1949)
Menurut Ralph Tyler, kurikulum harus disusun
berdasarkan tujuan pendidikan yang jelas, pengalaman belajar yang sesuai, dan
evaluasi yang sistematis. Integrasi kebijakan jalan kaki ke dalam kurikulum
harus selaras dengan tujuan pendidikan nasional, seperti pembentukan karakter,
penguatan kesehatan fisik, dan pembelajaran berbasis kehidupan nyata.
2. Teori
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menekankan pentingnya
nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap
lingkungan. Kebijakan jalan kaki berpotensi menumbuhkan nilai-nilai ini melalui
aktivitas harian yang sederhana namun berdampak.
3. Teori Perilaku
Sosial
Teori ini menjelaskan bagaimana kebiasaan
individu dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Implementasi kebijakan jalan kaki
di sekolah memerlukan dukungan budaya sekolah, peran serta keluarga, dan
lingkungan yang kondusif agar menjadi kebiasaan yang positif.
4. Teori Ekologi
Bronfenbrenner
Dalam konteks pendidikan, teori ini menekankan
bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai lapisan lingkungan: keluarga,
sekolah, komunitas, dan kebijakan publik. Kebijakan jalan kaki dapat dianalisis
dari berbagai tingkat sistem yang memengaruhi anak secara langsung dan tidak
langsung.
Metodologi Penelitian
1. Jenis
Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan tujuan untuk
memahami secara mendalam proses integrasi kebijakan jalan kaki ke dalam
Kurikulum 2025 di Jawa Barat.
2. Lokasi dan
Subjek Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di beberapa
sekolah dasar dan menengah pertama di wilayah perkotaan dan semi-perkotaan di
Provinsi Jawa Barat. Subjek penelitian meliputi:
- Kepala sekolah dan guru
- Siswa
- Orang tua siswa
- Dinas Pendidikan setempat
3. Teknik
Pengumpulan Data
- Wawancara
mendalam dengan pihak sekolah dan dinas
pendidikan
- Observasi
langsung terhadap aktivitas siswa menuju sekolah
- Dokumentasi
kurikulum, kebijakan sekolah, dan catatan kesehatan siswa
- Angket untuk
memperoleh data persepsi siswa dan orang tua
4. Teknik Analisis
Data
Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yang mencakup tiga tahapan:
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
5. Uji Keabsahan
Data
Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi sumber dan teknik, serta member check kepada informan untuk memastikan
kebenaran hasil interpretasi.
Comments
Post a Comment